June 30, 2010

Pencemaran AIr

Apakah teman-teman pernah melihat sungai yang berwarna coklat pekat bahkan hitam??
Warna kecoklatan atau hitam itu akibat dari limbah-limbah yang tercampur dengan air bersih. Air bersih yang seharusnya tidak berwana atau jernih, tidak berbau dan tidak berasa menjadi berbau, berasa bahkan berwarna seperti coklat atau hitam.
Padahal danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Tahukah kalian penyebab dari pencemaran air tersebut?

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

  • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi
  • Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
Akibat dari pencemaran air ini berimbas ke diri kita sendiri. Tetapi yang terlebih dahulu terkena imbasnya adalah masayarakat di pinggir sungai yang hidupnya tergantung pada sungai tersebut seperti mencuci baju atau pangan, mandi, dan mengambil air tersebut untuk dimasak kemudian di konsumsi. Penggunaan air yang tidak sehat tersebut dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baik penyakit kulit maupun penyakit pencernaan.
Selain itu dengan adanya pencemaraan air, maka ekosistem air (sungai atau danau) dapat terganggu, ikan-ikan yang tinggal ditempat yang tercemar banyak yang mati karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang terkontaminasi, dan jika ada yang bertahan maka ikan tersebut mengandung racun yang bahaya jika dikonsumsi oleh manusia.

Oleh karena itulah penting sekali adanya penyuluhan untuk daerah pinggiran sungai atau dananu untuk tidak membuang sampah ke sungai ataupun danau, dan juga kepada pabrik-pabrik terutama pabrik kimia yang hendaknya mengolah dahhulu sampah B3 sebelum dibuang, sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Dan juga ada yang lebih penting yang dapat kita lakukan untuk lingkungan sekitar rumah kita yaitu tidak membuang sampah ke selokan atau got di sekitar rumah kita. Dengan begitu kita akan mengurangi polusi air.

Selain itu banyak sekali manfaatnya, dengan tidak membuang sampah apapun ke sungai, danau, laut, atau selokan kita dapat terbebas banjir bukan?
Untuk itulah jaga lingkungan air kita agar tetap bersih dan sehat. (yursey)

June 29, 2010

STOP Pemborosan Energi


Pemborosan energi adalah suatu topik yang sedang hot-hotnya dibahas akhir-akhir ini. pemanfaatan sumber energi seperti minyak air dan lain-lain sudah diluar batas kewajaran sehingga menimbulkan efek-efek yang dapat menghancukan kelestarian dari ekosistem bumi ini. Energi bersumber dari minyak semakin mahal. Mahalnya energi minyakpun mendapatkan respon beragam dari pemerintah. Pemerintah kemudian mencari solusi, mulai dengan cara konvensional (kuno) sampai kebijakan-kebijakan dadakan seperti pemindahan jam kerja industri ke hari sabtu dan minggu. Katanya bisa mengefisiensi pemanfaatan energi.
sebenarnya ini sudah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, karena presiden kita, Susilo Bambang Yudoyono, Minggu 10 Agustus, kembali mengingatkan dan mencanangkan program penghematan (air dan enerji). Presiden meminta, agar semua jajaran pemerintahan pusat dan daerah melakukan penghematan. Kalau gerakan penghematan bisa dilaksanakan bersama masyarakat, maka akan ada penghematan subsidi BBM sebesar 45 sampai 70 trilliun per tahun. akan tetapi tampaknya ajakan presiden agak sedikit terlamabat, karena harga BBM sudah pada titik yang sangat tinggi. Tapi tidak mengapalah, meski terlambat, kalau dilaksanakan dengan konsisten, bukan hanya subsidi APBN yang diperoleh, tapi ada kesadaran dan kemauan massal yang tinggi dari masyarakat untuk terbiasa berhemat.
nah, kita sebagai generasi muda yang peduli dengan lingkungan, bisa loh memulai menghemat energi, dengan cara:
  1. matikan lampu, AC, TV, dan alat-alat elektronik lainnya apabila tidak digunakan
  2. naik kendaraan umum daripada menaiki kendaraan pribadi, atau bisa juga nebeng dengan teman
hemat lah energi dari sekarang, demi anak cucu kita (mynt)

June 17, 2010

Fakta Pencemaran Udara



setiap waktu kita bernafas, seorang dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3.000 gallon (11,4 m3) udara tiap hari. Walaupun tidak terlihat oleh kasat mata, pencemar di udara mengancam kehidupan kita dan mahluk hidup lainnya. Pencemar udara menyebabkan kanker dan dampak kesehatan serius, menyebabkan smog dan hujan asam, mengurangi daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian atas, dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim dunia.

Sebenarnya apa yang patut kita cermati dari fenomena pencemaran udara?

1. 7 Pencemar Utama

7 pencemar utama terdiri dari Partikulat, Sulfur Dioksida (SO2), Ozone, Karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC) dan Timbal (Pb).


2. Hujan Asam

Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfer ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfer ke bumi bukan hanya dalam kondisi "basah" tetapi juga "kering". Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi (penurunan/pengendapan) basah dan deposisi kering.

Ketika hujan asam ini mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah, buffering capacity (kemampuan air atau tanah untuk menahan perubahan pH), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena.

Sekitar 50% keasaman di atmosfer jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah an pohon. Ketika hujan turun, partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam.

Angin dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan negara sampai ratusan kilometer. Menurut para ahli, bahwa SO2 dan NOx merupakan penyebab utama hujan asam. Hujan asam terjadi ketika gas-gas tersebut di atmosfer bereaksi dengan air, oksigen, dan berbagai zat kimia yang mengandung asam. Sinar matahari meningkatkan kecepatan reaksi mereka. Hasilnya adalah larutan Asam Sulfat dan Asam Nitrat (konsentrasi rendah).

Untuk mengukur keasaman hujan asam digunakan pH meter. Air murni menunjukkan pH 7,0 air asam memiliki pH kurang dari 7 (dari 0-7), dan air basa menunjukkan ph lebih dari 7 (dari 7-14). Air hujan normal memang agak asam, pH sekitar 5,6 karena karbon dioksida (CO2) dan air bereaksi membentuk carbonic acid (asam lemah). Jika air hujan memiliki pH dibawah 5,6 maka dianggap sudah tercemari oleh gas mengandung asam di atmosfer. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0. Makin rendah pH air hujan tersebut, makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.

3.Penipisan Lubang Ozon

Ozon di lapisan atas (lapisan stratosfer), terbentuk secara alami, dan melindungi bumi. Namun zat kimia buatan manusia (ODS) telah merusak lapisan tersebut, sehingga menimbulkan penipisan lapisan ozon.

Kloroflorokarbon atau Chlorofluorocarbon (CFC) mengandung klorin (chlorine), florin (fluorine) dan karbon (carbon). CFC ini merupakan aktor utama penipisan lapisan ozon.
Di udara, zat ODS tersebut terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui troposfer dan mencapai stratosfer. Di stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka pecah, dan melepaskan molekul chlorine dan bromine, yang dapat merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan satu atom chlorine dapat merusak 100.000 molekul ozon.

Walaupun saat ini zat kimia perusak lapisan ozon telah dikurangi atau dihilangkan penggunaannya, namun penggunaannya di waktu yang lampau masih dapat berdampak pada perusakan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon dapat diteliti dengan menggunakan satelit pengukuran, terutama di atas kutub bumi.

Penipisan lapisan ozon pelindung akan meningkatkan jumlah radiasi matahari ke bumi yang dapat menyebabkan banyak kasus kanker kulit, katarak, dan pelemahan sistem daya tahan tubuh. Terkena UV berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan penyakit melanoma, kanker kulit yang fatal. Menurut US EPA, sejak 1990, resiko terkena melanoma telah berlipat dua kali.

Ultraviolet dapat juga merusak tanaman sensitif, seperti kacang kedelai, dan mengurangi hasil panen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton di laut, yang merupakan basis rantai makanan di laut, telah mengalami tekanan akibat ultraviolet. Tekanan ini dapat berdampak pada manusia berupa terpengaruhinya pasokan makanan dari laut.

Isu penipisan lubang ozon telah dijadikan isu internasional oleh Badan PBB untuk Lingkungan Hidup, United Nations Environment Programme (UNEP), sejak tahun 1987. Sebuah protokol konvensi, dikenal dengan Montreal Protocol, mengajak negara yang telah menandatangani konvensi tersebut untuk menghapus produksi CFC secara bertahap pada 1 Januari 1996. Jika upaya ini berhasil maka lapisan ozon akan kembali normal pada tahun 2050