August 15, 2010

Cuaca 2010 Terekstrem Selama 12 Tahun Terakhir


Cuaca pada 2010 merupakan terekstrem selama 12 tahun terakhir yang dibuktikan terjadinya penyimpangan musim kemarau serta ditandai memanasnya suhu permukaan laut hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Kondisi seperti ini mirip pada 1998, tapi intensitasnya jauh lebih tinggi. Bisa dikatakan 2010 ini unik sekali karena lebih ekstrem," kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Soeroso Hadiyanto di Jakarta, Rabu.

Menurut Soeroso, fenomena ini bukan terjadi secara periodik dalam 12 tahun sebab sebelum 1998 tidak terjadi cuaca seekstrem 2010. Dikatakannya hal itu terjadi tergantung fenomena global yaitu arah angin maupun curah hujan.

"Saya tidak bisa mengatakan kalau ini sebuah fenomena periodik karena sangat tergantung dari tekanan udara, curah hujan dan lainnya," tambahnya.

Berdasarkan hasil pantauan BMKG maupun sejumlah badan cuaca seperti NOAA milik Amerika Serikat, BOM Australia, Jamsfe Jepang, prediksi El Nino/ La Nina menunjukkan indeks negatif.

Pada Agustus-September 2010 diperdiksi La Nina moderat sedangkan pada Oktober 2010-Januari 2011 berupa La Nina kuat.

"Saat ini pada Agustus 2010 terjadi fenomena global La Nina dengan intensitas moderat. Dampak El Nino sangat mempengaruhi suhu perairan di Indonesia," katanya.

Kondisi tersebut mempengaruhi cuaca pada Agustus 2010 yaitu memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Pada masa tersebut terjadi kemarau namun disertai dengan hujan atau dinamakan kemarau basah.

"Mungkin menjadi pertanyaan bagi masyarakat kenapa musim kemarau juga terjadi hujan, hal ini karena memasuki masa pancaroba, meskipun kemarau tapi juga terjadi hujan," tambahnya.

Faktor lain yang menyebabkan hujan terus menerus dengan curah hujan ekstrem yaitu di atas 150 mm/hari karena memanasnya suhu permukaan laut yang berdampak pada tingginya intensitas penguapan sehingga membentuk awan yang menyebabkan hujan.

Selain suhu permukaan laut yang panas, indikator lain adanya perbedaan tekanan udara antara Tahiti dan Darwin (SOI) yang saat ini nilainya positif 19,8 sehingga terjadi potensi hujan. Massa udara juga bergerak dari pasifik timur ke pasifik barat (Sumber : Antara)

August 11, 2010

Apa Kabar, Bumi ??

Jika kita ditanya apa kabar? tentu kita akan menjawab, "baik-baik saja" jika memang keadaannya baik dan "tidak begitu baik" jika sedang dalam keadaan yang tidak baik. Lalu, bagaimana jika kita bertanya hal tersebut kepada Bumi yang kita pijak ini? Maka bumi pun akan menjawab melalui fenomena-fenomena alam yang telah dan sedang terjadi. Seperti yang sudah kita ketahui bumi memang sedang dilanda isu pemanasan global, ternyata sekarang bukan hanya sekedar isu dan dampaknya pun sedikit-banyak sudah kita rasakan. Maka sayangilah bumi ini layajnya kita menyayangi keluarga dan orang-orang di sekitar kita, tentu kita akan menjaga, membantu dan melindungi mereka agar selalu dalam keadaan baik, begitupun kepada bumi ini kita membutuhkan bumi untuk tempat berpijak maka kita harus bersama-sama menjaganya agar keadaannya tidak semakin buruk.

"Pemanasan Global sudah hampir diambang batas, jika tidak ada tindakan berarti sebelum tahun 2012, maka akan diperkirakan terlambat" - Global Warming Scientist

little things do matter

1. Tidak menancapkan colokan listrik walaupun ketika alat elektronik itu dimatikan berarti menghemat 40-50% biaya listrik yang harus orang tua kita bayarkan tiap bulannya. Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang berujung pada pemanasan global.

2. Mengurangi penggunaan kantong plastik karena kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA (tempat pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di Indonesia. Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat-tempat yang tidak semestinya.

3. Mengurangi penggunaan kertas. Dari 10kg kertas koran yang siap di jual di loakan itu membutuhkan 1 pohon yang butuh waktu 10 tahun untuk jadi besar. Bayangkan yang terjadi dengan ilegal logging. Berapa banyak pohon tertebang? Bayangkan bagaimana mereka membuat bumi ini makin panas?

4. Mengurangi konsumsi air kemasan. Setiap pembelian 1 liter air mineral di supermarket sama dengan membeli 5 liter air. Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air. Kode botol apa yang aman digunakan sebagai botol air? Lihat tanda dibawah botol, cari nomor 2,3 atau 4, selain nomor itu, mereka tidak aman karena sama aja kamu makan plastik.

5. Mengurangi penggunaan tisue. Tisue yang sudah di pakai itu tidak bisa didaur ulang (recycle). Begitu juga karton-karton yang bekas kena minyak, makanan, kue, minuman, itu semua pemborosan, yang mau tidak mau tanahlah yang harus merecycle. Perkiraan orang memakai tisue 6 tissue sehari. 2.200 biji/tahun. Berarti sekitar 44 MILIAR tissue seluruh Indonesia pertahun. Apabila kita menghemat 1 lembar tiap harinya, berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 MILIIAR tissue pertahun.

6. Mengurangi penggunaan struk ATM? Misalnya untuk pengguna BCA bisa ambil uang tanpa struk, atau lebih cerdas lingkungan lagi, transfer lewat Internet banking atau mobile banking. 8 MILIAR kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas struk tiap tahunnya yang merupakan salah satu sumber sampah terbesar di dunia. Kalau selama setahun orang transaksi tidak pakai struk, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang mampu melingkari garis equator sampai 15 kali.tre
(sumber: jelajahunik.blogspot.com)

Carbon Calculator

"Every choice you make contributes to the health of the planet, for better or worse. Even a small reduction in your consumption of natural products can make the difference between what's lost and what's saved."

tagline itulah yang diusung oleh Conservation International tentang pentingnya menjaga bumi kita. Percaya atau tidak, setiap langkah yang kita jalani setiap hari ikut berkontribusi dalam penyumbangan karbon loh! Jadi, dengan teknologi terbaru yang sangat menarik, Conservation International memberikan fasilitas "Carbon Calculator"

disini, kita bisa menghitung berapa banyak emisi karbon yang kita hasilkan dari kegiatan dirumah sampai jumlah emisi karbon saat kita berada di kendaraan. Keren kan?? Tapi bukan hanya jumlah saja yang disediakan oleh Carbon Calculator ini. Mereka juga memberikan saran yang harus kita lakukan untuk mengganti hasil karbon kita. Bisa berupa banyaknya pohon yang harus kita tanam dan lain lain.



Penasaran gimana caranya?? langsung aja klik Consevation International gampangkan?

August 09, 2010

Why It's Green being Vegetarian??


Yups, ternyata dengan menjadi seorang vegetarian kita telah berpartisipasi dalam menjaga keadaan lingkungan loh. Karena berdasarkan laporan PBB tahun 2006, mengkonsumsi daging sama dengan menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih besar daripada emisi gabungan semua kendaraan di dunia.

Fakta tersebut diambil dari kesimpulan hasil penelitian yang berupa:

1. 70% tanah di dunia, digunakan untuk menjadi perternakan. Dan 70% nya dahulu merupakan hutan yang terpaksa di gunduli untuk pangan hewan.

2.Peternakan sapi di dunia telah menghabiskan makanan yang cukup untuk dikonsumsi oleh 8,7 miliar manusia. That’s the reason kenapa sebagian orang selalu bilang “tidak akan ada kelaparan didunia jika kita semua menjadi vegetarian”

3.Limbah berupa kotoran ternak mengandung NO2 , senyawa yang 296 X lebih berpotensi menimbulkan gas rumah kaca daripada CO2.

4.Kotoran dari miliaran hewan ternak yang tersebar di seluruh dunia menghasilkan gas metana (CH4) yang 23 X lebih berbahaya daripada CO2

Dan dengan menjadi seorang vegetarian kita bisa menyelamatkan ½ hektar pepohonan setiap tahunnya! Karena believe or not, memakan 1 ons burger sama dengan menghancurkan 55 kaki persegi hutan tropis.

August 08, 2010

Koran Bekas Itu Bemanfaat Lho


Bagi Anda yang sering berlangganan koran , pasti koran-korang bekas di rumah sangat menumpuk. Dijual ngga laku, dibuang takut mencemari lingkungan. disini Greentopia pengen ngasuh beberapa solusi untuk Anda.
1. Jika Anda adalah orang yang kreatif, Anda bisa memanfaatkan koran bekas untuk dijadikan barang kerajinan tangan.


2. Daripada beli sampul coklat buat sampul buku tulis, mendingan pake kertas koran. jangan takut jelek, malah pake kertas koran lebih bagus, lebih bermotif dan sedikit banyak kita bisa curi-curi baca berita dari kertas koran itu.

3. Apakah sepatu Anda bau ? jika iya, selipkan saja kertas koran di dalam sepatu Anda. hal itu percaya tidak percaya dapat menghilngkan bau tidak sedap dari sepatu lho.

4. kertas koran juga bisa dimanfaatkan untuk mematangkan buah. jika di rumah Anda ada buah yang masih mengkel atau belum matang. bungkus saja buah tersebut dengan kertas koran. kandungan gas etilen pada buah dapat mematangkan buah. nah, guna kertas koran disini adalah untuk mencegah gas etilen pada buah menguap ke udara dan tejebak di dalam bungkusan sehingga bisa mematangkan buah itu sendiri.

5. nah kalo yang satu ini sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan orang. kertas koaran yang sudah dihancurkan dapat dibuat kertas seni yang lucu dan warna-warni.

August 06, 2010

Green Facts




Download musik ternyata efektif dalam menjaga lingkungan, karena bahan polyvinil chloride (PVC) dari CD yang kita beli susah untuk didaur ulang dan dapat menyebabkan kanker.


Di toilet umum, mengeringkan tangan lebih baik menggunakan hand dryer daripada tisu kertas. Menurut penelitian, energi listrik yang dikeluarkan hand dryer lebih sedikit dibandingkan energi yang dibutuhkan dalam proses produksi tisu kertas tersebut. Hand dryer juga lebih hieginis karena angin panasnya dapat membunuh bakteri

Membeli produk lokal baik untuk lingkungan. Kenapa? Karena kita sudah menghemat energi yang diperlukan dalam shipping produk tersebut dari luar negeri.


Tidak perlu repot-repot menjadi vegetarian jika ingin go green. Dengan mengurangi konsumsi produk peternakan (daging, susu, keju, dll), kita juga sudah menghemat energi. FYI, industri peternakan menyumbang 1/5 emisi gas rumah kaca, lho.


40% penduduk Amsterdam, Belanda menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Cool! Ayo, mulai bersepeda!


Membeli produk eco-friendly belum tentu eco-friendly! Lebih baik kita merawat barang yang sudah kita punya, pinjam-meminjam, atau beli barang second-hand. Dengan begitu, kita dapat mengurangi jumlah sampah.

(akahfa)