March 27, 2010

What Cause Climate Change?


Climate Change merupakan kata yang tidak terpisahkan dari Global Warming. Climate Change sendiri merupakan dampak yang ditimbulkan dari Global Warming. Iklim Bumi tidak lagi menentu, musim panas menjadi lebih lama atau daerah tropis menjadi lebih lembab dari biasanya. Climate Change yang telah kita rasakan dampaknya selama beberapa kurun waktu belakangan ini juga dikarenakan aktivitas manusia yang bertahun-tahun menyumbang karbondioksida dan senyawa kimia lainnya dari penggunaan bahan bakar fosil yang merupakan emisi gas rumah kaca.

Perubahan iklim global juga memilki penyebab yang global pula, yaitu mulai dari teknologi industri sampai lingkungan yang semuanya merupakan andil manusia. Misalnya penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara, karena pembakarannya melepas senyawa kimia berbahaya seperti karbondioksida dan metana. Lalu, rusaknya lingkungan yang membuat karbondioksida dengan mudahnya pergi ke atmosfer tanpa ada yang menyerap, otomatis menambah lagi emisi gas rumah kaca. Selanjutnya dikarenakan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri saat ini. Kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari teknologi dan industri, aktivitas manusia yang cenderung berlebihan memanfaatkan teknologi dan industri pun turut menyumbang emisi gas-gas rumah kaca. Untuk hal kecil misalnya penggunaan AC, lemari es (dalam keadaan terbuka) dan segala pemborosan listrik lainnya, termasuk ribuan kendaraan bermotor yang menyumbangkan polusi untuk Bumi setiap harinya.
Dan satu lagi masalah yang selalu ada di mana-mana, yaitu sampah. Timbunan barang-barang sisa tersebut ternyata menghasilkan emisi berupa metana yang merupakan penyebab Global Warming 21 kali lebih cepat daripada karbondioksida.

Dari masalah-masalah yang telah dipaparkan, manusia berperan aktif menyebabkan perubahan iklim (Climate Change), mulai dari rusaknya lingkungan dan alam sekitar sampai pemanfaatan energi listrik secara berlebihan yang pada akhirnya menghasilkan emisi gas-gas rumah kaca seperti karbondioksida, metana, dan uap air dengan jumlah yang berlebih kemudian menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan ke Bumi, dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi dengan kapasitas yang berlebih pula. (sna)

No comments:

Post a Comment